Twitter Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon


Showing posts with label Tips Pekerjaan. Show all posts
Showing posts with label Tips Pekerjaan. Show all posts

Atasi Kejenuhan Dari Rutinitas 0

Rutinitas dan pekerjaan yang monoton seringkali menimbulkan kejenuhan. Dan, itu merupakan hal yang manusiawi, namun meski demikian, kita tak boleh membiarkan keadaan tersebut berlarut-larut. Kejenuhan yang dibiarkan mengendap dapat merusak kualitas kerja serta mengganggu secara psikologis. Berikut kami sampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi kejenuhan.

PERLUAS CAKRAWALA
Perkembangan manusia berlangsung secara terus-menerus, tak peduli berapapun usianya. Otak kita dirancang untuk terus berkembang, sehingga butuh terus ditambahi dengan hal-hal baru. Untuk itu sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan, perluaslah pengetahuan. Belajarlah hal-hal baru tanpa henti. Menimba ilmu tidak harus melalui sebuah instansi, Anda dapat belajar halhal baru dari lingkungan sekitar. Bisa berupa ketrampilan baru, membaca koran atau buku-buku, atau hal-hal lainnya.

BUAT TANTANGAN BARU
Seperti saat kita masih anak-anak, setiap kali mendapat mainan baru, hari-hari akan dilewati bergelut dengan barang baru tersebut. Tapi begitu seminggu berlalu, akan mulai tumbuh kebosanan. Tak jauh beda dengan kita orang dewasa dan pekerjaan yang kita geluti. Bedanya dengan anak-anak, sebagai orang dewasa kita dituntut untuk bertahan dan menyesuaikan diri dengan kebosanan itu. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mencari tantangan baru di luar pekerjaan rutin. Luangkan waktu luar pekerjaan untuk melakukan hal-hal baru guna menstimulasi minat Anda, seperti misalnya ikut Yoga atau hal-hal lain yang belum Anda kuasai.

MEMBUAT PERUBAHAN
Bertemu, melihat dan melakukan halhal yang sama dari hari ke hari pastinya membuat kita sangat bosan. Untuk menepis kebosanan tersebut, Anda bisa melakukan perubahan-perubahan pada hal-hal kecil yang Anda jumpai setiap hari. Seperti misalnya, letak meja di kantor, atau mungkin wallpaper di komputer yang Anda gunakan setiap hari, dandanan rambut, atau bahkan rute Anda menuju tempat kerja.

UBAH BAHASA TUBUH
Mungkin bahasa tubuh merupakan hal paling sederhana yang jarang kita perhatikan. Namun, sikap tubuh memiliki efek nyata terhadap suasana hati seseorang. Orang yang merasa bosan biasanya mulai duduk merosot, menekuk wajah dan terlihat muram. Ketika kebosanan mulai menyergap, cobalah untuk duduk tegak dan tebarkan senyum, lalu lihat efeknya pada diri Anda.

CIPTAKAN KENYAMANAN
Setiap orang, secara alamiah menyukai keadaan yang membuatnya nyaman. Suasana yang nyaman mendorong kita untuk selalu senang. Jika Anda penggemar musik, Anda dapat mendengarkan musik kesayangan sembari bekerja. Atau mungkin Anda bisa mengubah ruang kerja sebagai tempat yang nyaman. Bisa juga menciptakan suasana yang ramah dan penuh canda tawa bersama rekan kerja.

AMBIL LIBUR
Minggu demi minggu berlalu, dan setiap hari kita berkutat dengan rutinitas yang itu-itu saja. Untuk meredakan rasa jenuh, manfaatkan setiap hari Sabtu- Minggu untuk benar-benar menikmati liburan. Tak perlu pergi ke tempat pariwisata, Anda bisa juga berlibur dan bersantai bersama keluarga di rumah. Banyak hal-hal yang dapat kita lakukan untuk membuat rileks, seperti misalnya
nonton film atau mungkin sekedar jalanjalan ke mall bersama keluarga

6 Cara berpikir praktis 0

Saat ini, informasi dapat dengan mudah diperoleh. Segala yang ingin kita ketahui seakan ada di ujung jari kita. Tapi kemudahan ini sering menjadi bumerang bagi kita diri sendiri. Terlalu banyak informasi yang kita peroleh justru membuat kita kebingungan, tidak fokus, lupa atau bahkan kehilangan tujuan kita yang akhirnya berujung pada inefisiensi kinerja dan waktu.
Edward de Bono dengan piawai akan menujukkan bahwa Anda dapat mengarahkan pikiran Anda untuk memberi perhatian hanya pada hal-hal yang relevan dengan kepentingan Anda. Enam kerangka cara berpikir praktis yang diperkenalkan oleh Edward de Bono akan membantu melatih pikiran Anda untuk;
1. Tetap fokus pada tujuan
2. Menemukan informasi yang tepat bagi tujuan Anda
3. Memastikan keakuratan informasi terse-but
4. Membedakan informasi yang penting dari yang hanya disukai
5. Membiasakan diri untuk bersikap objektif
6. Menarik kesimpulan yang akurat
Musuh besar berpikir adalah kebingungan. Sayangnya, makin aktif suatu pikiran, makin besarlah resiko kebingungan. Tujuan semua kegiatan berpikir baik adalah kejelasan. Tetapi kejelasan tidaklah berguna jika tidak menyeluruh. Sangat jelas mengenai hanya sebagian kecil situasi, sama sekali tidak baik-bahkan berbahaya. Kita perlu memperoleh kejelasan keseluruhan.
Sebab utama kebingungan adalah berusaha melakukan segalanya sekaligus.

Ketika pikiran berusaha melakukan segalanya sekaligus, pikiran itu akhirnya malah melakukan satu hal secara menyeluruh dan nyaris tak melalaikan yang lainnya. Inilah mengapa Six Thinking hats Edward de Bono merupakan kerangka kerja yang ampuh. Berikut penjelasan dari keenam cara yang masing-masing diberikan symbol.

Segitiga:
Tujuan Kerangka segitiga adalah menekankan betapa pentingnya menjadi jelas dan menjabarkan apa tepatnya dasar kebutuhan kita akan informasi dan interaksi kita dengan informasi itu. Kebanyakan orang hanya punya gagasan umum dan kabur jauh dari benar.
Membawa kerangka itu ke permukaan pikiran dan meletakkannya di depan kita sendiri, dan orang lain membuat penggunaan informasi lebih efektif. Tidak ada lagi kekurangan informasi, Kita perlu menjadi jelas mengenai apa yang kita inginkan dari semua informasi itu.

Lingkaran:
Kerangka lingkaran mengajak kita untuk mengarahkan perhatian secara khusus kepada ketepatan informasi yang kita lihat. Nilai informasi tersebut tergantung secara langsung kepada penilaian ketepatannya.
Kita sering dengan mudah menerima begitu saja bahwa suatu informasi sudah tepat. Ini karena kita mempercayai sumbernya, seperti koran, dan juga karena sulit untuk memeriksa segala sesuatu setiap saat. Demi bertindak praktis, kita terlalu cepat menerima ketepatan informasi yang kita butuhkan.
Kerangka Lingkaran adalah suatu ajakan bagi diri kita sendiri dan orang lain untuk melihat secara langsung ketepatan mendasar dari informasi.

Persegi:
Melihat data secara berbeda akan menjadi semakin penting, kita makin terbiasa memasukkan informasi ke dalam komputer dan menerima hasil analisa komputer itu.
Mungkin menilai kenetralan informasi saat kenetralan bukanlah masalah utamanya terlihat memboroskan waktu.
Namun, di saat yang sama, adalah penting dan berguna untuk mengetahui sifat dan kekuatan setiap bias. Tanpa kejelasan semacam itu sangatlah sulit dan berbahaya menggunakan informasi tersebut.
Jika Kerangka Persegi telah menjadi kebiasaan pembaca, mungkin editor koran akan lebih berusaha menyajikan pandangan berimbang sesulit apapun itu. Jika tidak, pembaca mungkin akan beralih kepada terbitan yang memang menyajikan pandangan yang lebih berimbang.

Hati:
Ketika kita menggunakan informasi untuk menjawab suatu kebutuhan, kebutuhan itu cukup kuat untuk mendorong mencari informasi. Namun demikian, ada sesuatu yang lebih di dalam informasi itu dari pada sekedar pemenuhan kebutuhan pada saat tertentu. Kerangka Hati mengarahkan perhatian kepada hal-hal yang diminati.
Hal yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang atau akan kita lakukan barangkali merupakan hal-hal yang menjadi minat umum atau mungkin minat khusus.
‘Minat’ mungkin tampak seperti hal yang maya, tetapi sangatlah penting. Seiring berlakunya waktu, kepekaan terhadap minat akan membentuk segudang informasi latar yang akan berguna dalam banyak situasi.

Berlian:
Kerangka Berlian itu sejenis ringkasan dan garis besar: ‘Apakah nilai informasi itu?’ Ada beragam jenis nilai dan beragam tingkat nilai. Kerangka Berlian adalah melulu tentang membuat nilai-nilai ini lebih jelas melalui perhatian langsung. Bahkan jika suatu nilai sudah terlihat menggunakan kerangka lain, nilai itu dapat dilihat lagi menggunakan Kerangka Berlian.

Balok:
Kerangka Balok adalah untuk hasil dan kesimpulan. Kerangka ni memerlukan usaha cermat untuk menata kesimpulan di atas balok bagi diri kita sendiri dan orang lain. Tidak lagi cukup untuk beranggapan semua orang yang berhadapan dengan informasi yang sama akan mencapai kesimpulan yang sama. Ada kebutuhan untuk menyatakan kesimpulan secara jelas dan cermat. Untuk melakukannya kita harus memikirkannya. Inilah yang penting.
Dari ke enam kerangka di atas, di sampaikan oleh Tanadi Santoso dalam rangkumannya seperti To-lo-po-so-go: yang artinya;
• To – destination, tujuan. Kita berpikir tujuannya apa?
• Lo – look, melihat ada kesempatan atau oportunity , ada apa yg bisa dipelajari dari sekeliling kita atau apa yang bisa ditiru dari orang lain.
• Po – possibility, berpikir dengan kreatif, mencari solusi yang aneh dari kemungkinan yang ada, bahkan yang tidak dipikir oleh orang lain umumnya (latheral thinking).
• So - mau lakukan apa? what is your final decision, option apa yang merupakan pilihan kita setelah melalui proses berpikir.
• Go – pergilah, jalankan - do it, lakukan segera apa yang menjadi kesimpulan anda.

Tulisan dari buku kecil yang dikarang Edward de Bono membantu kita dalam brainstorming, riset, berbagai kegiatan pengumpulan data, dan segala hal yang kita lakukan bersinggungan dengan informasi. Latihlah pikiran kita mulai hari ini dan jadilah lebih efisien dan fokus saat ini juga. Dikutip dari : buku Edward de Bono dan business wisdom Tanadi Santoso.
Selamat mencoba.

Ketika Integritas Kerja, Rasa Profesionalisme dan Sifat Toleransi Itu Hilang 0

Tiga kata yang penuh makna, “Integritas”, profesionalisme”, serta “toleransi” adalah tiga hal yang seharusnya selalu dipupuk oleh setiap kita. Apalagi bila dikaitkan dengan hubungan kerja didalam sebuah kantor/usaha. Sebelum kita membahas bagaimana menumbuhkan rasa itu kembali, ada baiknya kita menjabarkan terlebih dahulu makna dari tiga kata tersebut.

1. Integritas Kerja
Integritas Kerja adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut, dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

2. Profesionalisme
Menurut Wignjosoebroto (1999) Profesionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar (fater/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama..

3. Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa latin; tolerare artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orangorang yang memiliki pendapat berbeda.
Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.

Dari tiga pengertian tersebut kita sekarang sangat tahu bahwa tiga hal itu adalah bagian-bagian penting untuk tetap dijaga agar atmosfer bekerja tetap terjaga seperti yang kita inginkan. Integritas Kerja akan menciptakan suasanya yang mengalir seirama dengan apa yang diinginkan perusahaan, diiringi dengan tindakan profesionalisme dari semua karyawannya, dan apabila terjadi gesekan-gesekan, setiap individu yang ada di dalam perusahaan mampu untuk bertoleransi dan saling memahami untuk mencapai suatu pemecahan. Apa yang terjadi jika 3 hal tersebut sudah menurun kadarnya. Aturan perusahaan sudah mulai dilanggar, tidak ada profesionalisme kerja yang tercipta, serta kurangnya toleransi antar karyawan? Tentu titik balik yang sangat tidak diinginkan, baik oleh Perusahaan ataupun Karyawan itu sendiri.

Penyebabnya bisa apa saja, seperti masalah komunikasi, tekanan dari luar, bahkan permasalahan-permasalahan kecil yang dahulu dianggap sepele dan sekarang menjadi sesuatu yang sangat mengganggu operasional.

Kita memang perlu untuk mencari akar masalahnya, tetapi itu bukan solusi, malah dapat berakibat fatal. Mengapa? Rasa toleransi yang telah hilang hanya akan mengakibatkan sikap saling meyalahkan diantara individu yang berujung pada profesionalisme yang tidak terjaga.

Apa yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan kembali tiga hal penting tersebut?

1. Tingkatkan Komunikasi
Komunikasi menjadi sangat penting di sini, perannya tidak hanya sebagai cara untuk menyampaikan sesuatu, tapi lebih kepada bagaimana menyampaikan sesuatu. Setiap individu harus mulai untuk membuka diri dengan berkomunikasi dengan yang lain. Membuang pandangan bahwa rekan kerja adalah saingan tapi adalah sebuah tim yang jika tidak saling menopang maka kapal besar yang dikayuh bersama (perusahaan, red) akan berhenti untuk berlayar. Setiap masalah yang timbul, baik itu dari atas ataupun dari bawah, segera dikomunikasikan, cara berkomunikasi yang baik tentu bukan dipelajari tetapi dipraktekkan.

2. Pekerjaan membutuhkan kita, bukan kita membutuhkan pekerjaan
Pandangan ini akan meningkatkan harkat kita sebagai manusia. Selama ini kita selalu beranggapan bahwa kita sangat membutuhkan pekerjaan ini dengan berbagai macam alasan. Tentu ketika kita menjalaninya, kita akan menghadapi kejenuhan, bosan, tertekan, dan sebagainya yang berefek samping pada menurunnya profesionalisme kerja itu sendiri. Apabila kita selalu berpandangan bahwa pekerjaan yang membutuhkan kita, tentu kita akan merasa bahwa kita adalah orang yang memiliki peran dibagian ini, kita yang penting disini dan kita adalah bagian penting dari perusahaan.

3. Perusahaan adalah rumah, bukan musuh yang harus ditumbangkan
Anggapan ini sering kali menjadi boomerang bagi karyawan yang selalu menyalahkan perusahaan baik itu kebijakan, peraturan, serta fasilitas atau bahkan gaji. Mari kita menganggap perusahaan tempat kita bekerja adalah rumah kita, tempat dimana kita hidup dari pagi hingga malam (atau sebaliknya), tempat di mana kita menuangkan pikiran kita, dan tempat di mana kita diberi penghargaan atas apa yang kita kerjakan.

Tiga hal diatas apabila dilakukan dengan seksama, maka akan memberikan arti dan suasana baru dalam mengembalikan Integritas, Profesionalisme, dan sifat Toleransi Kita. Semoga bermanfaat,

TIPS Cara Mencegah Stress Kerja Di Kantor & Menikmati Pekerjaan 0

Bekerja memang sesuatu yang kadang malas untuk anda jalani namun karena tuntutan kebutuhan hidup maka mau tidak mau anda harus menjalankannya. Agar bekerja bisa betah dan menyenangkan dibutuhkan usaha diri sendiri dan dukungan dari lingkungan sosial di kantor tempat anda bekerja.
Berikut ini adalah cara untuk mencegah stres kerja di kantor :

1. TINGGAL DEKAT DENGAN KANTOR / AKSES MUDAH
Tinggal di rumah yang jauh dari kantor membutuhkan usaha yang keras untuk berangkat ke kantor dan pulang ke rumah. Jika terlalu jauh ditakutkan bisa membuat badan anda capek ketika sampai di kantor dan ambruk ketika sampai di rumah. Mungkin dengan memilih lokasi tempat tinggal yang hanya beberapa langkah dari tempat kerja dapat membuat anda hidup lebih segar tanpa harus memikirkan perjalanan panjang yang harus ditempuh setiap harinya.

2. TIDAK MEMBAWA PULANG KERJAAN
Di rumah adalah waktunya anda menjalankan hidup sosial, sehingga anda wajib menghindari lembur di rumah membawa pekerjaan, apalagi melibatkan anggota keluarga untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas dari kantor. Hal ini bisa berujung pada masalah hubungan sosial dengan isteri/suami, anak, orangtua, tetangga, dan lain sebagainya.

3. AKRAB DENGAN REKAN, ATASAN DAN BAWAHAN KEKELUARGAAN
Jika teman-teman dan atasan di kantor sudah anda anggap seperti keluarga sendiri, maka anda bekerja bisa jadi nyaman serta akan saling membantu dan mendukung jika mengalami kendala-kendala dalam bekerja. Usahakan hubungan anda dengan bos atau atasan anda akrab dan tidak saling jaim (jaga image) seperti teman atau orang tua, namun anda tetap hormat kepadanya dan menghormati ketika dia marah.

4. BEKERJA UNTUK IBADAH BUKAN UANG SEMATA
Jangan lupa menjalankan ibadah anda selama menjalankan berbagai tugas kantor seperti solat wajib, salat sunat, puasa wajib, puasa sunah, dan lain-lain. Jika anda bekerja ikhlas demi Allah dan tidak banyak mengharap imbalan yang besar, maka anda bekerja akan tenang, nyaman, damai, tentram dan tanpa beban.

5. SELALU CARI CARA UNTUK MEMPERMUDAH PEKERJAAN
Selalu pikirkan cara dan metode baru yang dapat membuat pekerjaan yang tadinya butuh waktu lama jadi sebentar. Coba pelajari teknologi-teknologi baru, fitur/rumus office baru, ikut seminar, coba-coba trial eror, tanya ke senior atau pakar, dan lain-lain.

6. MENCARI PELUANG KERJA LEBIH ENAK
Mungkin bisa saja posisi anda saat ini di kantor tidak sesuai dengan yang anda inginkan secara horisontal. Misalnya anda suka kerja di lapangan namun anda ditempatkan perusahaan di balik layar komputer terus-menerus sepanjang hari. Cobalah utarakan unek-unek anda masalah penempatan dengan bagian hrd, mungkin mereka bisa membantu. Bisa juga tunjukkan saja kemampuan dan dedikasi anda pada perusahaan karena bisa jadi jika ada posisi kosong, anda bisa dipertimbangkan perusahaan untuk naik mengisi jabatan itu.

7. TIDAK MENGGANTUNGKAN HIDUP PADA PEKERJAAN
Jika kondisi perusahaan sedang gonjang-ganjing, maka anda bisa ikut sport jantung karena berhubungan dengan kelangsungan hidup anda dan keluarga anda. Tetapi jika anda punya bisnis lain maka anda bisa tenang walaupun kantor anda mau pailit dan bubar jalan. Di saat senggang pikirkanlah kira-kira peluang dan usaha apa yang bisa anda jalankan sesuai dengan modal yang anda miliki. Jangan takut untuk mencoba jika usaha sampingan yang anda jalani belum berhasil alias gagal.

8. ISI WAKTU ISTIRAHAT/LUANG DENGAN YANG BERGUNA/BERMANFAAT
Pada saat jam istirahat jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak penting seperti main game sendirian, nongkrong di warteg, kerja terus, aktivitas pemerah tenaga, dan lain-lain. Isi waktu senggang di kantor dengan hal-hal yang bisa mendukung pekerjaan anda seperti tidur siang sebentar, makan-makan dengan teman sekerja, ngobrol dengan banyak teman, cuci mata, jalan-jalan, merintis bisnis sampingan, dan masih banyak aktivitas berguna lainnya.

9. MENINGGALKAN BUDAYA BURUK PERUSAHAAN
Kadang ada budaya yang berlaku di dalam perusahaan yang dapat membuat pegawai tidak nyaman dan bisa membuat pusing/stress. Contohnya yaitu seperti junior harus hormat dan menjunjung tinggi senior, membatasi hubungan sosial, pelit mengeluarkan uang untuk senang-senang pegawai, semena-mena pada pegawai, dan lain sebagainya.

10. RAJIN BERCANDA
Salama bekerja dan istirahat kerja tidak ada salahnya anda bercanda dengan orang-orang yang ada di sekitar anda untuk mencairkan suasana. Selama hal itu dilakukan dalam koridor yang wajar dan tidak mengganggu pekerjaan, maka bercanda yang sehat boleh-boleh saja. Banyak bercanda dan tertawa bisa meningkatkan hubungan pertemanan, menghilangkan beban pikiran, membuat badan dan pikiran jadi segar, dan lain-lain.

11. KUASAI BIDANG KERJA DAN PERMASALAHANNYA
Pelajari masalah-masalah yang mungkin terjadi saat anda bekerja, lalu cari teknik-teknik penyelesaiannya yang terbaik. Nanti, saat masalah yang telah anda perhitungkan muncul, anda minimal sudah punya solusi terbaik versi anda yang dapat anda praktekan tanpa membuang banyak waktu untuk berpikir. Jika pekerjaan yang anda tekuni telah anda kuasai dari a sampai z, maka anda akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dan tidak menuntut banyak pikiran.

12. MENGATASI KONFLIK DENGAN KEPALA DINGIN SERTA MUSYAWARAH
Konflik di kantor adalah hal yang biasa baik terjadi antara karyawan dengan karyawan maupun antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itulah jika anda sedang berada dalam konflik, anda harus sesegera mungkin menyelesaikannya dengan win win solution tanpa kekerasan secara musyawarah. Jika ada masalah selesaikanlah dengan tenang tanpa emosi agar penyelesaian berjalan tanpa memunculkan masalah baru.

13. BAWA BARANG-BARANG YANG ANDA SUKAI ATAU MENGHIBUR
Tidak ada salahnya anda membawa bingkai foto keluarga, boneka kesayangan, pajangan-pajangan unik, aksesoris lucu-lucu, atk yang unik-unik, majalah hobi, makanan ringan kesukaan anda, dan lain-lain. Buat senyaman mungkin dengan menyeting tempat kerja atau ruang kerja anda sesuai dengan apa yang anda mau, tetapi tetap wajar tidak nyeleneh.

Jika segala macam upaya telah anda lakukan namun ternyata tidak ada perubahan yang berarti di saat anda tertekan, maka ada baiknya untuk mulai melirik pekerjaan lain yang sesuai dengan bakat dan minat anda. Siapa tahu dengan pindah kerja di tempat yang baru bisa membuat anda bahagia lahir dan batin.