Saat ini, informasi dapat dengan mudah diperoleh. Segala yang ingin kita ketahui seakan ada di ujung jari kita. Tapi kemudahan ini sering menjadi bumerang bagi kita diri sendiri. Terlalu banyak informasi yang kita peroleh justru membuat kita kebingungan, tidak fokus, lupa atau bahkan kehilangan tujuan kita yang akhirnya berujung pada inefisiensi kinerja dan waktu.
Edward de Bono dengan piawai akan menujukkan bahwa Anda dapat mengarahkan pikiran Anda untuk memberi perhatian hanya pada hal-hal yang relevan dengan kepentingan Anda. Enam kerangka cara berpikir praktis yang diperkenalkan oleh Edward de Bono akan membantu melatih pikiran Anda untuk;
1. Tetap fokus pada tujuan
2. Menemukan informasi yang tepat bagi tujuan Anda
3. Memastikan keakuratan informasi terse-but
4. Membedakan informasi yang penting dari yang hanya disukai
5. Membiasakan diri untuk bersikap objektif
6. Menarik kesimpulan yang akurat
Musuh besar berpikir adalah kebingungan. Sayangnya, makin aktif suatu pikiran, makin besarlah resiko kebingungan. Tujuan semua kegiatan berpikir baik adalah kejelasan. Tetapi kejelasan tidaklah berguna jika tidak menyeluruh. Sangat jelas mengenai hanya sebagian kecil situasi, sama sekali tidak baik-bahkan berbahaya. Kita perlu memperoleh kejelasan keseluruhan.
Sebab utama kebingungan adalah berusaha melakukan segalanya sekaligus.
Ketika pikiran berusaha melakukan segalanya sekaligus, pikiran itu akhirnya malah melakukan satu hal secara menyeluruh dan nyaris tak melalaikan yang lainnya. Inilah mengapa Six Thinking hats Edward de Bono merupakan kerangka kerja yang ampuh. Berikut penjelasan dari keenam cara yang masing-masing diberikan symbol.
Segitiga:
Tujuan Kerangka segitiga adalah menekankan betapa pentingnya menjadi jelas dan menjabarkan apa tepatnya dasar kebutuhan kita akan informasi dan interaksi kita dengan informasi itu. Kebanyakan orang hanya punya gagasan umum dan kabur jauh dari benar.
Membawa kerangka itu ke permukaan pikiran dan meletakkannya di depan kita sendiri, dan orang lain membuat penggunaan informasi lebih efektif. Tidak ada lagi kekurangan informasi, Kita perlu menjadi jelas mengenai apa yang kita inginkan dari semua informasi itu.
Lingkaran:
Kerangka lingkaran mengajak kita untuk mengarahkan perhatian secara khusus kepada ketepatan informasi yang kita lihat. Nilai informasi tersebut tergantung secara langsung kepada penilaian ketepatannya.
Kita sering dengan mudah menerima begitu saja bahwa suatu informasi sudah tepat. Ini karena kita mempercayai sumbernya, seperti koran, dan juga karena sulit untuk memeriksa segala sesuatu setiap saat. Demi bertindak praktis, kita terlalu cepat menerima ketepatan informasi yang kita butuhkan.
Kerangka Lingkaran adalah suatu ajakan bagi diri kita sendiri dan orang lain untuk melihat secara langsung ketepatan mendasar dari informasi.
Persegi:
Melihat data secara berbeda akan menjadi semakin penting, kita makin terbiasa memasukkan informasi ke dalam komputer dan menerima hasil analisa komputer itu.
Mungkin menilai kenetralan informasi saat kenetralan bukanlah masalah utamanya terlihat memboroskan waktu.
Namun, di saat yang sama, adalah penting dan berguna untuk mengetahui sifat dan kekuatan setiap bias. Tanpa kejelasan semacam itu sangatlah sulit dan berbahaya menggunakan informasi tersebut.
Jika Kerangka Persegi telah menjadi kebiasaan pembaca, mungkin editor koran akan lebih berusaha menyajikan pandangan berimbang sesulit apapun itu. Jika tidak, pembaca mungkin akan beralih kepada terbitan yang memang menyajikan pandangan yang lebih berimbang.
Hati:
Ketika kita menggunakan informasi untuk menjawab suatu kebutuhan, kebutuhan itu cukup kuat untuk mendorong mencari informasi. Namun demikian, ada sesuatu yang lebih di dalam informasi itu dari pada sekedar pemenuhan kebutuhan pada saat tertentu. Kerangka Hati mengarahkan perhatian kepada hal-hal yang diminati.
Hal yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang atau akan kita lakukan barangkali merupakan hal-hal yang menjadi minat umum atau mungkin minat khusus.
‘Minat’ mungkin tampak seperti hal yang maya, tetapi sangatlah penting. Seiring berlakunya waktu, kepekaan terhadap minat akan membentuk segudang informasi latar yang akan berguna dalam banyak situasi.
Berlian:
Kerangka Berlian itu sejenis ringkasan dan garis besar: ‘Apakah nilai informasi itu?’ Ada beragam jenis nilai dan beragam tingkat nilai. Kerangka Berlian adalah melulu tentang membuat nilai-nilai ini lebih jelas melalui perhatian langsung. Bahkan jika suatu nilai sudah terlihat menggunakan kerangka lain, nilai itu dapat dilihat lagi menggunakan Kerangka Berlian.
Balok:
Kerangka Balok adalah untuk hasil dan kesimpulan. Kerangka ni memerlukan usaha cermat untuk menata kesimpulan di atas balok bagi diri kita sendiri dan orang lain. Tidak lagi cukup untuk beranggapan semua orang yang berhadapan dengan informasi yang sama akan mencapai kesimpulan yang sama. Ada kebutuhan untuk menyatakan kesimpulan secara jelas dan cermat. Untuk melakukannya kita harus memikirkannya. Inilah yang penting.
Dari ke enam kerangka di atas, di sampaikan oleh Tanadi Santoso dalam rangkumannya seperti To-lo-po-so-go: yang artinya;
• To – destination, tujuan. Kita berpikir tujuannya apa?
• Lo – look, melihat ada kesempatan atau oportunity , ada apa yg bisa dipelajari dari sekeliling kita atau apa yang bisa ditiru dari orang lain.
• Po – possibility, berpikir dengan kreatif, mencari solusi yang aneh dari kemungkinan yang ada, bahkan yang tidak dipikir oleh orang lain umumnya (latheral thinking).
• So - mau lakukan apa? what is your final decision, option apa yang merupakan pilihan kita setelah melalui proses berpikir.
• Go – pergilah, jalankan - do it, lakukan segera apa yang menjadi kesimpulan anda.
Tulisan dari buku kecil yang dikarang Edward de Bono membantu kita dalam brainstorming, riset, berbagai kegiatan pengumpulan data, dan segala hal yang kita lakukan bersinggungan dengan informasi. Latihlah pikiran kita mulai hari ini dan jadilah lebih efisien dan fokus saat ini juga. Dikutip dari : buku Edward de Bono dan business wisdom Tanadi Santoso.
Selamat mencoba.
6 Cara berpikir praktis | 0 |
0 Comments