Twitter Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon


Saat Tuhan Berkata Tidak 0

Ivan sebentar lagi berulang tahun, dan dia ingin sekali punya sepeda. Sayang sekali bapak Ivan hanya pengayuh becak, sementara ibunya jadi tukang cuci. Suatu pagi Ivan kecil bertanya kepada ibunya,
“Ibu, benarkah Tuhan itu maha kuasa, maha pengasih, maha mendengar ?”
jawab si ibu, “Tentu saja nak”
“Jadi kalau Ivan minta sepeda sama Tuhan, Tuhan pasti mau dengar ya bu ?
Si ibu mulai bimbang dengan pertanyaan Ivan, kalau dia menjawab iya, besar kemungkinan Ivan akan kecewa karena mereka tidak akan mampu membeli sepeda buat Ivan. Tetapi kalau dia menjawab tidak, maka dia akan memberikan jawaban yang salah. Dengan ragu-ragu si ibu menjawab “Tentu saja nak ”
“Kalau gitu Ivan akan minta hadiah sepeda kepada Tuhan saat ulang tahun Ivan”

Hari berganti hari si ibu selalu memikirkan ucapan dan impian Ivan kecil. Tak terasa ulang tahun Ivan sudah lewat seminggu dan tentu saja tidak ada sepeda baru buat Ivan. Tetapi Ivan sama sekali tidak bersedih, justru setiap pulang sekolah ivan semakin rajin membantu ibunya mengantar cucian ke pelanggan-pelanggan ibunya. Semakin hari, semakin si ibu penasaran karena dia tahu betul Ivan tak akan pernah melupakan impiannya. Hingga suatu siang si ibu bertanya pada Ivan,
“Van, apakah engkau tidak meminta hadiah sepeda kepada Tuhan ?”
jawab Ivan kecil “Ivan tiap hari berdoa pada Tuhan agar diberi sepeda”
“Terus apa jawab Tuhan kepadamu nak?”
“Tuhan bilang, kalau Ivan rajin bantu ibu dan menyimpan apa yang Ivan terima selama membantu ibu, tahun depan Ivan dapat hadiah sepeda”
si ibu hanya diam dan menghela nafas panjang, tahun ini dia harus menyisihkan sedikit dari hasil mencucinya agar tahun depan dapat membelikan sepeda Ivan.

Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, ulang tahun ivan sudah dekat. Dan Ivan masih tetap setia dan rajin membantu ibunya mengambil dan mengantar cucian ke tempat langganan si ibu. Dua hari sebelum hari ulang tahun Ivan, si ibu memecahkan tabungan tanah liat tempat dia menabung untuk membelikan sepeda buah hatinya. Mendadak ada kabar buruk, sang bapak harus masuk rumah sakit karena tabrak lari dan seluruh tabungan si ibu habis untuk menebus obat dan memperbaiki becak sang bapak.

Kembali si ibu termenung, dia merasa tidak bisa memenuhi permintaan Tuhan melalui Ivan. Keesokan harinya, saat Ivan berulang tahun, si ibu bertanya kembali kepada Ivan
“Ivan, apa yang kau minta kepada Tuhan untuk hadiah ulang tahunmu tahun ini ?”
Jawab Ivan “Tidak ada ibu ….”
Si ibu sedih sekali karena dia mengira Ivan sudah tidak percaya janji Tuhan kepada Ivan. Kemudian si ibu bertanya, “Kenapa ? apa karena Tuhan tidak memberimu hadiah sepeda ?”
Si Ivan kecil tersenyum dan menjawab, “Tidak ibu, karena tahun ini Tuhan memberi 2 hadiah sekaligus, sepeda buat Ivan dan tas besar untuk mengantar cucian”
si ibu tersentak dan merasa curiga, darimana ivan memperoleh kedua barang tersebut. dengan nada curiga “Darimana kamu memperoleh uang untuk membeli sepeda dan tas itu nak ?”
Lalu Ivan bercerita bahwa setiap kali dia mengambil dan mengantar cucian, seringkali pelanggan ibunya memberi tips kepada Ivan antara 500 rupiah sampai 1500 rupiah. Kadang uang kembalian ongkos cuci diberikan kepada Ivan. Dan Ivan menyimpan seluruh pendapatan yang dia peroleh sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan. Dan dia melakukan itu dengan senang hati tanpa bertanya, tanpa menghitung berapa yang dia peroleh. Sehari sebelum Ivan berulangtahun Ivan membuka tabungannya dan pergi ke toko sepeda, ternyata toko sepeda tadi sedang mengadakan promosi, untuk pembelian sepeda baru mereka memberikan hadiah sebuah backpack besar.

Begitu selesai bercerita, si ibu menangis dan memeluk Ivan erat-erat.

Dalam hidup kita sering kecewa dan merasa Tuhan tidak mau mendengarkan doa kita, kita seringkali marah dan merasa ditinggalkan Tuhan. Kita tidak lagi memiliki iman bahwa apapun yang dianugerahkan Tuhan kepada kita saat ini adalah yang terbaik bagi kita. Bahkan seringkali Tuhan menempa kita, mengajar kita dengan pengetahuan yang cukup sebelum Tuhan mengabulkan keinginan kita. Segala sakit, segala kesedihan merupakan anugerah dari Tuhan agar kita menjadi lebih baik.

dikutip dari halo ADR/Vol. 47/Januari - Februari 2011

Comments
0 Comments

0 Responses So Far:

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.